Pelaksanaan Workshop Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Bayi Berat Lahir Rendah

Semarang, 3 November 2018

SMC RS Telogorejo

Kegiatan Workshop Penatalaksanaa Asuhan Keperawatan Pada BAyi Berat Lahir Rendah dibuka langsung Oleh Ibu Priyantini HR, S.Kep, Ns, selaku Nursing Development OIC SMC RS Telogorejo Semarang. kegiatan yang bertema keperawatan Neonatus ini diharapkan mampu meningkatkan Pengetahuan dan Skill tenaga kesehatan yang melayani perawatan Bayi baru lahir khususnya Perawat dan Bidan.

Kematian bayi diindonesia berkisar 7,7 juta setiap tahun. tiga perempat dari kematian bayi usia dibawah satu bulan terjadi pada minggu pertama. penyebab bayi baru lahir kematian adalah asfiksia, trauma kelahiran, infeksi, prematuritas, kelainan bawaan, dan sebab-sebab lain. jika tidak meninggal, keadaan ini akan meninggalkan masalah bayi dengan kecacatan.

bayi berat lahir rendah BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan. penyebab terjadinya BBLR secara umum bersifat multikultural baik itu dari faktor ibu, faktor plasenta, faktor janin maupun faktor yang lain . bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal.

menurut WHO kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) dalam kurun 2014-2016 tertinggi di Filipina yakni 20 persen, menyusul kemudian Myanmar 15 persen, dan Laos 14 persen, sedangkan yang terendah di Singapura 8 persen, menyusul kemudian Thailand dan Vietnam sebesar 9 persen. Sementara di Indonesia Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yaitu 7.5 persen. Angka Ini lebih Besar dari target yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat yakni 7 persen.

Penatalaksanaan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan tantangan bagi tenaga kesehatan. Sebagian besar BBLR lahir dengan berat diatas 1500 gram dan tidak memerlukan perawatan intensif neonatus, namun bila penanganannya kurang tepat, kondisi bayi dapat mengalami penurunan sehingga perlu dirawat di unit perawatan intensif Neonatus.

Konsep pelayanan perinatologi yang berkualitas tinggi memerlukan organisasi yang komprehensif dan melibatkan seluruh profesional di bidang kesehatan termasuk pelayanan Keperawatan.

Melihat kondisi tersebut SMC RS Telogorejo Semarang menyelenggarakan Workshop dengan pembahasan mulai dari persiapan sebelum bayi lahir, resusitasi, kontrol suhu, terapi oksigen, pencegahan infeksi hingga praktek mengenai perawatan metode kanguru dan manajemen laktasi serta keterampilan lainnya.

Workshop berlangsung selama dua hari, yakni mulai tanggal 3 hingga 4 Nopember 2018 dan dilaksanakan di Gedung Amarilis lantai 11 SMC RS Telogorejo. HAdir sebagai Narasumber adalah para dokter spesialis anak, seperti dr. Kamilah Budhi R, Sp.A (K), dr. Patricia Safaryani, Sp.A, M.Kes, dr. Rosalia Desi Susanto, Sp.A, dr. MM.Titin Nugraheni, serta tenaga ahli Keperawatan, seperti Ns.Hartini MA, M.Kep, S.Kep An., Ns. Yayuk Setyowati, M.Kep, S.Kep An, dan Ns. Lilik Nuryani, S.kep.

Peserta workshop berjumlah sekitar 30 orang serta merupakan tenaga bidan, perawat yang bertugas khusus merawat bayi berat lahir rendah (BBLR), Para peserta berasal dari berbagai rumah sakit di Wilayah Semarang dan sekitarnya.

Diharapkan setelah selesai mengikuti acara tersebut para peserta mempunyai pengetahuan dasar dan wawasan yang komprehensif untuk menangani BBLR, khususnya yang tidak memerlukan Perawatan Intensif Neonatus. Red.

Dikutip dar berbagai Sumber


One thought on “Pelaksanaan Workshop Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Bayi Berat Lahir Rendah

Add yours

Leave a comment

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑

Design a site like this with WordPress.com
Get started